Calon kepala daerah se Sulut laporkan harta kekayaan mereka, Kamis (5/11/2015).
Mereka adalah Vonny Panambunan, Maya Rumantir,Tetty Paruntu serta Yulisa Baramuli.
Hal itu tampak saat seluruh Paslon Pilkada serentak se-Sulut membacakan laporan LKHPN dalam acara Pembekalan dan Deklarasi LHKPN calon kepala daerah program pilkada berintegritas 2015 oleh KPK dan KPU Sulut, Kamis (4/11) di Graha Gubernuran Sulut.
Vonny Panambunan dalam laporannya memiliki kekayaan sebesar Rp 108 miliar.
Laporan LHKPN Vonny dibacakan ketua KPU Sulut Fredriek Sirap. Laporan Sirap diikuti tepuk tangan meriah seluruh hadirin. Tepuk tangan berlangsung lama, disertai sorakan.
Sayangnya Vonny tak hadir. Sebelumnya tepuk tangan diberikan pada Tetty Paruntu yang melaporkan kekayaan sebesar Rp 62 miliar.
Jagoan Partai Gerindra Maya Rumantir melaporkan jumlah kekayaan yang wah yakni Rp 52,9 miliar ditambah 64 ribu US Dolalr.
Hal itu tampak saat seluruh Paslon Pilkada serentak se-Sulut membacakan laporan LKHPN dalam acara Pembekalan dan Deklarasi LHKPN calon kepala daerah program pilkada berintegritas 2015 oleh KPK dan KPU Sulut, Kamis (4/11) di Graha Gubernuran Sulut.
Vonny Panambunan dalam laporannya memiliki kekayaan sebesar Rp 108 miliar.
Laporan LHKPN Vonny dibacakan ketua KPU Sulut Fredriek Sirap. Laporan Sirap diikuti tepuk tangan meriah seluruh hadirin. Tepuk tangan berlangsung lama, disertai sorakan.
Sayangnya Vonny tak hadir. Sebelumnya tepuk tangan diberikan pada Tetty Paruntu yang melaporkan kekayaan sebesar Rp 62 miliar.
Jagoan Partai Gerindra Maya Rumantir melaporkan jumlah kekayaan yang wah yakni Rp 52,9 miliar ditambah 64 ribu US Dolalr.
Rival Vonny di Minut, Yulisa Baramuli juga masuk calon terkaya. Ia melaporkan jumlah kekayaannya sebesar Rp 40 miliar.
Calon pria benar-benar kalah telak dalam hal kekayaan. Calon pria yang melaporkan harta terbanyak adalah Piet Luntungan sebesar 30 miliar.
Disusul Sompie Singal sebesar Rp 30 miliar, lalu Jopie Lengkong Rp 27 miliar. Ketiganya calon dari Minut.
Sementara Honandar dan Jimmy Asiku melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 17 miliar. Sedangkan HJP melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 16 miliar.
Calon pria lainnya hanya memiliki kekayaan sebesar ratusan juta. Contohnya Max Purukan Rp 958 juta serta Petrus Karela Rp 580 juta. Bahkan ada pula calon pria yang melaporkan kekayaannya hanya satu juta.
Calon Gubernur Sulut Olly Dondokambey melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 11, 2 miliar.
Pasangannya Steven Kandouw sebesar Rp 15,5 miliar.
Calon pria benar-benar kalah telak dalam hal kekayaan. Calon pria yang melaporkan harta terbanyak adalah Piet Luntungan sebesar 30 miliar.
Disusul Sompie Singal sebesar Rp 30 miliar, lalu Jopie Lengkong Rp 27 miliar. Ketiganya calon dari Minut.
Sementara Honandar dan Jimmy Asiku melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 17 miliar. Sedangkan HJP melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 16 miliar.
Calon pria lainnya hanya memiliki kekayaan sebesar ratusan juta. Contohnya Max Purukan Rp 958 juta serta Petrus Karela Rp 580 juta. Bahkan ada pula calon pria yang melaporkan kekayaannya hanya satu juta.
Calon Gubernur Sulut Olly Dondokambey melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 11, 2 miliar.
Pasangannya Steven Kandouw sebesar Rp 15,5 miliar.
Sedangkan Pasangan Benny Mamoto dan David Bobihoe melaporkan kekayaannya sebesar Rp 23 miliar dan Rp 1,9 miliar.
Deputi Data dan informasi Komisi Pemberantasan Korupsi Hary Budianto mengatakan, pelaporan LHKPN merupakan hal penting untuk dipenuhi penyelenggara negara.
"Penting bagi penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaannya," kata dia dalam Pembekalan dan Deklarasi LHKPN calon kepala daerah program pilkada berintegritas 2015, Kamis (4/11) di Graha Gubernuran Manado.
Menurut Hary, pelaporan LHKPN merupakan prasyarat utama terwujudnya good governance. Pelaporan LHKPN secara rutin dengan sendirinya menjauhkan calon dari upaya korupsi.
"Karena pengeluaran dan pendapatan dapat terkontrol," bebernya. Hary berharap, para calon jika nantinya terpilih dapat menggalakkan pelaporan LHKPN di lingkup pemerintahannya.
Ketua KPU Sulut Yessy Momongan membeber, pelaporan LHKPN sangat penting bagi calon peserta Pilkada. Calon yang tidak melapor bisa digugurkan. "Sanksinya ketat," kata dia.
Sumber : (Tribun Manado)
Deputi Data dan informasi Komisi Pemberantasan Korupsi Hary Budianto mengatakan, pelaporan LHKPN merupakan hal penting untuk dipenuhi penyelenggara negara.
"Penting bagi penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaannya," kata dia dalam Pembekalan dan Deklarasi LHKPN calon kepala daerah program pilkada berintegritas 2015, Kamis (4/11) di Graha Gubernuran Manado.
Menurut Hary, pelaporan LHKPN merupakan prasyarat utama terwujudnya good governance. Pelaporan LHKPN secara rutin dengan sendirinya menjauhkan calon dari upaya korupsi.
"Karena pengeluaran dan pendapatan dapat terkontrol," bebernya. Hary berharap, para calon jika nantinya terpilih dapat menggalakkan pelaporan LHKPN di lingkup pemerintahannya.
Ketua KPU Sulut Yessy Momongan membeber, pelaporan LHKPN sangat penting bagi calon peserta Pilkada. Calon yang tidak melapor bisa digugurkan. "Sanksinya ketat," kata dia.
Sumber : (Tribun Manado)
0 comments:
Post a Comment