MANADO - Atlet olahraga Pra PON
Sulut saat ini tengah melakukan berbagai persiapan dan pelatihan demi
mengharumkan nama daerah di Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun
sayangnya, mereka harus berlatih dengan segala keterbatasan dan
peralatan seadanya.
Hal ini terjadi pada Cabang Olahraga Anggar Sulut. Para atlet harus berlatih dnegan segala keterbatasan karena minimnya fasilitas untuk latihan.
Pengurus Ikatan Olahraga Anggar Indonesia (Ikasi) Sulut mengaku Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dikpora) tak memberikan banyak perhatian, padahal para atlet adalah wakil-wakil daerah yang nantinya akan mengharumkan nama Sulut
Seperti diungkapkan Ketua Bidang Organisasi Atlet Anggar Sulut Steven Kho Walandow. Menurutnya saat ini atlet Anggar Pra PON Sulut mengalami kesulitan peralatan latihan dalam mengikuti program latihan di Kota Bandung.
Terkait hal tersebut, ia berharap pemerintah memberi perhatian dan membantu.
"Seperti alat-alat anggar yaitu sabel, floret, dan degen hanya satu per alat. Belum lagi pakaian latihan yang diberikan hanya seadanya. Pada saat memulai latihan sering terjadi rebutan alat siapa, siapa cepat dia yang lebih dulu memakainya. Banyak atlet harus menunggu untuk bergantian memakai alat. Ini jelas akan berpengaruh pada kualitas atlet," ujar Walandow.
Selain itu, kata Walandow, para atlet tak menerima uang penunjang bahkan dana tidak ada. Dia sangat berharap Pemerintah Provinsi Sulut, Dikpora Sulut memperhatikan persoalan atlet anggar yang sedang mengikuti proses latihan tersebut.
"Jangan berharap bisa mendapat medali emas pada saat PON nanti. Pemerintah tidak serius memperhatikan dan memberikan fasilitas yang memadai," ujarnya. (*)
Sumber : TRIBUN MANADO
Hal ini terjadi pada Cabang Olahraga Anggar Sulut. Para atlet harus berlatih dnegan segala keterbatasan karena minimnya fasilitas untuk latihan.
Pengurus Ikatan Olahraga Anggar Indonesia (Ikasi) Sulut mengaku Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dikpora) tak memberikan banyak perhatian, padahal para atlet adalah wakil-wakil daerah yang nantinya akan mengharumkan nama Sulut
Seperti diungkapkan Ketua Bidang Organisasi Atlet Anggar Sulut Steven Kho Walandow. Menurutnya saat ini atlet Anggar Pra PON Sulut mengalami kesulitan peralatan latihan dalam mengikuti program latihan di Kota Bandung.
Terkait hal tersebut, ia berharap pemerintah memberi perhatian dan membantu.
"Seperti alat-alat anggar yaitu sabel, floret, dan degen hanya satu per alat. Belum lagi pakaian latihan yang diberikan hanya seadanya. Pada saat memulai latihan sering terjadi rebutan alat siapa, siapa cepat dia yang lebih dulu memakainya. Banyak atlet harus menunggu untuk bergantian memakai alat. Ini jelas akan berpengaruh pada kualitas atlet," ujar Walandow.
Selain itu, kata Walandow, para atlet tak menerima uang penunjang bahkan dana tidak ada. Dia sangat berharap Pemerintah Provinsi Sulut, Dikpora Sulut memperhatikan persoalan atlet anggar yang sedang mengikuti proses latihan tersebut.
"Jangan berharap bisa mendapat medali emas pada saat PON nanti. Pemerintah tidak serius memperhatikan dan memberikan fasilitas yang memadai," ujarnya. (*)
Sumber : TRIBUN MANADO
0 comments:
Post a Comment